Khasiat
Mengkudu
Riset medis tentang Mengkudu atau
Noni dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific
Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti-bakteri
terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang
mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang
Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas.
Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari
Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine
yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nanas).
Ia kemudian menemukan bahwa buah
Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya (proxeronine)
dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang
mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer Letter
melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The
Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap
500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal)
yang terkandung dalam Mengkudu.
Lembaga-lembaga penelitian terkemuka
di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan
bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu
pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai
penelitian tentang Mengkudu.
Sementara itu, para peneliti di
Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu,
diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda
citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology
Society Journal, vol,37, 1994).
Survei yang dilakukan oleh Dr.
Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu (Tahitian Noni)
dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari
buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker,
penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit
lain
Penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Neil Solomon di atas berfokus pada Tahitian Noni Juice
yang mengandung 89% Noni juice, karena merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi pada
saat itu.
Karena itu pastilah jika dalam
penelitiannya digunakan 100% Noni juice maka daya kerja dari Noni Juice-nya
akan jauh lebih kuat, sehingga kemungkinannya jumlah "persentase
yang terbantu" oleh Noni akan jauh lebih tinggi.
Melalui riset intensif yang
dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan
yang luar biasa. Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim,
alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah.
Selain itu, daun dan akar Mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan
sumber protein utama.
Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa saja yang
terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan
adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya
teridentifikasi.
Baru pada tahun 1993, seorang
peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The
Isolation and Characterization of A Fluorescent Compound From The Fruit of
Morinda citrifolia: Studies on 5-ht Receptor System melaporkan adanya
zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun
teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan
dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat
lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.
Meningkatkan
Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan
oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California)
menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu,
diantaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T
berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh,
terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan
efek anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat
pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan
fungsi sel-sel yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan
direktur medis pada D.C. General Hospital, USA melaporkan bahwa Mengkudu
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya
bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem
kekebalan tubuh.
Menormalkan
Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD,
peneliti masalah kesehatan dari Amerika, buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien,
yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah
yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja
terlalu keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah menjadi normal.
Hasil uji coba pada hewan
menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal
menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin
yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals
(makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah
tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal.
Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga
mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford,
Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union College of London,
Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa
tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana yang
dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di
New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa
tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan
kembali normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.
Melawan
Tumor dan Kanker
Sebuah makalah menarik yang
dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin. Cancer Research ke-83
di San Diego, California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor Morinda
citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus."
Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung
Carcinoma aktif (sejenis kanker).
Semua tikus yang tidak mendapatkan
perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus
yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 hingga 123
persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga
50 hari atau lebih).
Studi ini diulangi beberapa kali dan
setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus
yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan
Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat
menghambat pertumbuhan tumor.
Setahun kemudian, jurnal Cancer
Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal
dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker
yang mengonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus
pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan
pembengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan.
Selama 7 hari mengonsumsi sari
Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap
cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap.
Menurut Dr. Judah Folkman
dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien
lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya
hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol
pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak
alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
Menghilangkan
Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat
analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional sehingga tanaman
ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree".
Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk
mengatasi rasa sakit.
Pada tahun 1990, para peneliti
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah
Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus-tikus percobaan (umumnya, semakin
banyak digunakan efek analgesiknya akan semakin kuat).
Banyak teori yang menjelaskan
tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah
satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS)
yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan
rasa sakit.
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine
menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak,
tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti
sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi
disembuhkan setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu.
Mengatasi
Peradangan dan Alergi
Senyawa scopoletin
(hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan
anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan
pada arthritis, bursitis, carpal tunnel syndrome, dan alergi dengan
menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan
sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15
orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut
(osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengonsumsi sari buah
Mengkudu.
Tiga dari pasien Dr. Bloss yang
menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa
pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata
setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai
makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.
Mengkudu
Sebagai Anti-bakteri
Hasil penelitian yang dimuat dalam
jurnal Pacific Science (vol 1.4, tahun 1950) melaporkan bahwa Mengkudu
mengandung bahan anti-bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit
jantung dan masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat
pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang
menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan
disentri.
Mengkudu bersifat anti-bakteri
terhadap: Bacillus subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii,
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri,
Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella
paraciysenteÂriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds
dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyebabkan sel-sel sakit
karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengonsumsi sari buah
Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan
pH tubuh sehingga meningkatkan kemampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin,
mineral dan protein.
Mengatur
Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang
dimiliki oleh scopoletin adalah dapat mengikat serotonin. Menurut
Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat
meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang
merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan
untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit)
manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin
berperan sebagai neurotransmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor
hormon melatonin.
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan
tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa
pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual.
Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain,
pusing, depresi, bahkan penyakit Alzheimer.
Mengatur
Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga
disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan
antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu
menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria
yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia
dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh.
Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada
tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak
sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein
reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak
dan memiliki banyak energi setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu.
Khasiat
Utama
Riset tentang buah Mengkudu terus
berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli
biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen-komponen/susunan kimia yang
dikandung Mengkudu dan efek terapeutiknya terhadap berbagai macam penyakit.
Penelitian-penelitian tersebut
menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh,
mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta
yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan
kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk
berbagai macam kondisi kesehatan.
Para dokter di Amerika sudah
memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu
terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA)
mengatakan, "kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang
mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh
adalah membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan
memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh."
Khasiat-Khasiat
Tambahan
Mengkudu memiliki khasiat-khasiat
lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak
orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengonsumsi
sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan
Mengkudu:
- Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.
- Sistem pernapasan: Batuk, bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi, sinusitis, asma.
- Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.
- Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, serta masalah-masalah pada kulit lainnya.
- Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
- Gangguan menstruasi: Sindrom pra-menstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri pada waktu haid.
- Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriput akibat proses penuaan.
- Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetes, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, gangguan pada hormon tiroid.
- Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit akibat infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa
satu jenis tumbuhan seperti Mengkudu, dapat menyembuhkan begitu banyak jenis
penyakit? Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki
khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan
darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan
tumor.
Fitokimia (zat-zat kimia alami yang
terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk pencegahan penyakit dan
kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum fitokimia yang
sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu.
Fitokimia-fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk
menghasilkan khasiat penyembuhan yang mengagumkan.
Dr. Joseph Betz, peneliti kimia dari FDA (Food and Drug Association)
divisi Natural Products Center For Good Safety and Applied Nutrition di
Amerika mengatakan bahwa beberapa percobaan telah menunjukkan bahwa sari buah
Mengkudu dapat menenangkan pergerakan otot dan mempunyai efek anti alergi.
Pada tahun 1992, Dr. Isabella Abbott,
profesor botani dari Universitas Hawaii mengatakan bahwa Mengkudu semakin
banyak digunakan orang untuk mengatasi diabetes, kanker, tekanan darah tinggi
dan banyak penyakit lainnya



No comments:
Post a Comment